Probolinggo, 17 April 2025 – Dalam rangka memperkuat budaya riset di kalangan generasi muda, Aliansi Inovator dan Peneliti Probolinggo (AIPRO) secara resmi meluncurkan program “Sekolah Riset” yang ditujukan bagi mahasiswa Universitas Zainul Hasan Genggong (UNZAH). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar UNZAH dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas yang antusias ingin mengenal dunia riset lebih dalam.
Program ini merupakan salah satu inisiatif strategis AIPRO untuk membangun ekosistem riset yang aktif, inklusif, dan berkelanjutan, dimulai dari lingkungan kampus. Dalam kesempatan ini, Ketua Umum AIPRO, Dr. Muhammad Hifdil Islam, M.Pd, hadir langsung untuk membuka kegiatan dan memberikan motivasi kepada para peserta.
Dr. Hifdil menekankan pentingnya riset dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan daerah. “Riset bukan hanya milik akademisi. Ia adalah fondasi untuk setiap inovasi, kebijakan, dan langkah perubahan. Melalui Sekolah Riset ini, kami ingin menciptakan kultur berpikir kritis dan berbasis data di kalangan mahasiswa,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Sujip, menyampaikan pandangan menarik dalam sesi diskusi. Ia mengatakan, “Mahasiswa sebagai salah satu agent of change, perlu diperkenalkan pada riset sedini mungkin, supaya perubahan yang dilakukan bukan hanya berdasarkan wacana, tapi berbasis data dan penelitian.”
Sekolah Riset ini akan diisi dengan pelatihan-pelatihan intensif mengenai metodologi penelitian, penulisan ilmiah, etika riset, hingga publikasi. Tidak hanya teori, para peserta juga akan didampingi untuk membuat proposal penelitian yang aplikatif dan bisa menjawab permasalahan riil di masyarakat.
Program ini mendapat sambutan hangat dari pihak kampus, yang melihatnya sebagai langkah konkret dalam menjembatani dunia akademik dan kebutuhan riset daerah. AIPRO berharap melalui Sekolah Riset, akan lahir peneliti-peneliti muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat.